Jumat, 26 Maret 2010

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI

TV DIGITAL MENJADI SOROTAN BAGI MASYARAKAT DUNIA



PENDAHULUAN

Teknologi yang berkembang didunia secara cepat dan efektif berkesinambungan dari waktu ke waktu. Orang-orang yaitu para kaum intelektual dengan sangat pintarnya membuktikan kemampuan mereka untuk menciptakan teknologi-teknologi yang canggih dan berkelas. Dan perkembangan teknologi ini mengalir pada segala bidang kehidupan termasuk bidang komunikasi.
Pengertian dari sistem komunikasi ini sendiri merupakan suatu konsep dimana dalam komunikasi terdapat makna dari suatau informasi, dan perangkat-perangkat yang lainnya seperti bentuk sinyal, kode-kode yang biasa berubah-ubah informasi juga bisa dijadikan suatu komoditas yang di manfaatkan untuk mencari keuntungan. Seperti halnya pada program televisi. Apa yang di sampaikan oleh Televisi memiliki nilai bisnis yang bergantung pada rating acara itu sendiri.
Oleh sebab itu, informasi pada saat sekarang ini bisa saja menjadi kekuatan bagi seseorang. Dengan kemampuan untuk menggunakan teknologi informasi, seseorang bisa memanfaatkan informasi tersebut menjadi kekuatannya. Maksudnya, kemampuan itu bisa digunakan untuk kepentingan ekonomi maupun politik. Seperti yang disebutkan diatas, teknologi yang berkembang bisa menjadi bagian dari suatu kekuatan. Dengan teknologi, menambah kekuatan untuk melakukan kreasi ataupun meningkatkan informasi dalam suatu masyarakat.
Secara nyatanya manusia seakan-akan tidak bisa terlepas dari teknologi, baik dalam hal mengerjakan sesuatu yang kecil atau sekedar mencari informasi. Teknologi komunikasi tidak hanya memberikan dampak bagi manusia saja, namun perkembangan teknologi juga memberikan dampak bagi struktur sosial masyarakat. Oleh karena itu, ada kaitan yang sangat kuat antara teknologi, informasi, dan masyarakat.
Majunya teknologi juga ditunjukan dengan banyaknya peralatan teknologi digital. Teknologi komunikasi yang canggih tersebut berhubungan dengan dukungan dari sinyal-sinyak dan gelombang untuk mempermudah kerja peralatan teknologi tinggi tersebut. Peralatan canggih tersebut didukung oleh modulation, Bandwith, dan Noise. Teknologi digital telah memberikan pengaruh yang besar dalam perkembangan teknologi komunikasi. Dengan teknologi digital, kita bisa melakukan revisi atau perbaikan suatu informasi atau bahkan melakukan manipulasi informasi.
Di era teknologi digital saat ini telah berkembang suatu paradigma baru yaitu masyarakat yang disebut sebagai “Knowledge Based Society” atau masyarakat yang berbasis pada pengetahuan. Yaitu masyarakat yang memiliki pengetahuan dan kemampunan untuk mengakses dan memanfaatkan informasi serta menjadikan informasi sebagai nilai tambah dalam peningkatan kualitas kehidupan. Selain itu, di era teknologi digital ini telah terjadi konvergensi teknologi dalam media penyiaran (broadcasting), media telekomunikasi dan media teknologi informasi, misalnya siaran TV bisa dilihat di HP, siaran TV dilihat melalui internet, demikian juga dengan adanya penyiaran TV digital nantinya akses internet pun dapat melalui TV.
Dalam penulisan ini akan di bahas beberapa tentang pengaruh teknologi digital dengan terciptanya TV digital, akan dibahas baik pengertian, perbedaannya dengann TV analog, dampaknya bagi penyiaran televisi di Indonesia.

PENGERTIAN TELEVISI DIGITAL

Televisi Digital atau disebut DTV adalah salah satu jenis teknologi penyiaran melalui udara yang baru dan inovative yang pengiriman gambarnya melalui gelombang udara dalam bentuk Bit Data seperti halnya komputer. Stasiun TV bisa menyediakan gambar lebih dramatis lebih jelas ,suara lebih baik dan programnya lebih banyak.
Pengertian lainnya adalah jenis TV yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyebarluaskan video, audio, dan signal data ke pesawat televisi. TV Digital di sini bukan berarti pesawat TV yang Digital, melainkan lebih kepada sinyal yang dikirimkan adalah sinyal digital atau mungkin yang lebih tepat adalah siaran digital (Digital Broadcasting).

Latar belakang pengembangan televisi digital:
1.Perubahan lingkungan eksternal
Kejenuhan terhadap TV analog
Adanya gangguan dan lain sebagainya
Persaingan dengan sistem penyiaran satelit dan penyiaran kabel
2.Perkembangan teknologi
Teknologi pemrosesan sinyal digital (digital signal processor)
Teknologi transmisi digital
Teknologi semikonduktor
Teknologi peralatan display yang beresolusi tingggi

TV digital mempunyai tiga sistem standart yaitu:
DVT (Digital Television), sistem yang berlaku di Amerika
DVB-T (Digital Video Broadcasting Terrestrial), sistem yang berlaku di Eropa
ISDB-T (Integrated Services Digital Broadcasting Terrestrial), sistem yang berlaku di Jepang.

Dari hasil uji coba siaran TV Digital, teknologi DVB-T mampu memultipleks beberapa program sekaligus. Enam program siaran dapat dimasukkan ke dalam satu kanal TV berlebar pita 8 MHz, dengan kualitas cukup baik. Di samping itu, penambahan varian DVB-H (handheld) mampu menyediakan tambahan sampai enam program siaran lagi, khususnya untuk penerimaan bergerak (mobile). Hal ini sangat memungkinkan bagi penambahan siaran-siaran TV baru.
Sistem penyiaran TV Digital adalah penggunaan apliksi teknologi digital pada sistem penyiaran TV yang dikembangkan di pertengahan tahun 90 an dan diujicobakan pada tahun 2000. Pada awal pengoperasian sistem digital ini umumnya dilakukan siaran TV secara Simulcast atau siaran bersama dengan siaran analog sebagai masa transisi. Sekaligus ujicoba sistem tersebut sampai mendapatkan hasil penerapan siaran TV Digital yang paling ekonomis sesuai dengan kebutuhan dari negara yang mengoperasikan.


Frekuensi TV Digital
Secara teknik pita spectrum frekuensi radio yang digunakan untuk televisi analog dapat digunakan untuk penyiaran televisi digital sehingga tidak perlu ada perubahan pita alokasi baik VHF maupun UHF (Ultra High Frequency). Sedangkan lebar pita frekuensi yang digunakan untuk analog dan digital berbanding 1 : 6 artinya bila pada teknologi analog memerlukan pita selebar 8 MHz untuk satu kanal transmisi, maka pada teknologi digital dengan lebar pita frekuensi yang sama dengan teknik multiplek dapat digunakan untuk memancarkan sebanyak 6 hingga 8 kanal transmisi sekaligus dengan program yang berbeda tentunya.
Selain ditunjang oleh teknologi penerima yang mampu beradaptasi dengan lingkungan yang berubah, TV digital perlu ditunjang oleh sejumlah pemancar yang membentuk jaringan berfrekuensi sama atau SFN (single frequency network) sehingga daerah cakupan dapat diperluas. Produksi peralatan pengolah gambar yang baru (cable, satellite, VCR, DVD players, camcorders, video games consoles) adalah dengan menggunakan format digital. Untuk itu supaya pesawat analog masih dapat dipakai diperlukan inverter (set top box) yang dapat merubah signal digital ke analog sehingga dapat dilihat dengan menggunakan TV receiver biasa.
Manfaat TV digital adalah secara khusus bagi stasiun televisi sangat bagus, efektive, dan efisien untuk melakukan siaran dan membuka frekuensi radio dalam melayani beberapa layanan yang baru. Selain suara dan gambar yang jelas,lebih banyak saluran,dan bisa digunakan oleh pemirsa yang mempunyai TV definisi tinggi seperti HDTV.DTV juga akan tersedianya  saluran seperti TV Kabel yang gratis.

PERBEDAAN TELEVISI DIGITAL DAN TELEVISI ANALOG

Secara teknis, perbandingan lebar pita frekuensi yang digunakan TV analog dan TV digital adalah 1 : 6. Artinya bila pada teknologi analog memerlukan pita selebar 8 MHz untuk satu kanal transmisi, maka pada teknologi digital dengan lebar pita frekuensi yang sama dengan teknik multiplex, dapat memancarkan sebanyak 6 hingga 8 kanal transmisi sekaligus dengan program yang berbeda.
Selain ditunjang teknologi penerima yang mampu beradaptasi dengan lingkungan yang berubah, TV digital ditunjang oleh produksi peralatan audio visual (video camera dan lainnya) yang menggunakan format digital dan sejumlah pemancar yang membentuk jaringan berfrekuensi sama sehingga daerah cakupan dapat diperluas.
Teknologi digital efisien dalam pemanfaatan spektrum. Satu penyelenggara televisi digital memanfaatkan spektrum dalam jumlah yang cukup besar. Artinya, tidak hanya 1 (satu) kanal pembawa melainkan lebih. Penyelenggara berfungsi sebagai operator penyelenggara jaringan, yang mentransmisikan secara teresterial program dari stasiun televisi lain menjadi satu paket layanan sebagaimana penyelenggaraan televisi kabel berlangganan yang ada saat ini.
Digital merupakan sebuah teknologi yang mengubah sinyal menjadi sebuah kombinasi urutan bilangan 0 dan 1 untuk proses informasi yang mudah, cepat, dan akurat. Sinyal tersebut dinamakan sebagai ‘bit’. Penggunaan sistem digital ini sekarang telah banyak menggantikan pemakaian sistem analog. Signal digital ini memiliki berbagai keistimewaan yang unik yang tidak dapat ditemukan pada teknologi analog yaitu :
Mampu mengirimkan informasi dengan kecepatan cahaya yang dapat membuat informasi dapat dikirim dengan kecepatan tinggi.
Penggunaan yang berulang – ulang terhadap informasi tidak mempengaruhi kualitas dan kuantitas informsi itu sendiri.
Informasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke dalam berbagai bentuk.
Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan mengirimnya secara interaktif.


Dampak Televisi Digital
1.Mempunyai kualitas gambar yang lebih halus dan tajam
2.Adanya Pengurangan dengan efek gangguan
3.Kemudahan untuk recovery pada penerima dengan error correction code
4.Mengurangi efek dopler jika menerima siaran televise dalam kondisi bergerak (misalnya dalam bis, mobil, maupun kereta api )
5.Selain itu sinyal digital dapat menampung program siaran dalam satu paket, karena pemakaian bandwidth pada televisi digital tidak sebesar televisi analog
Yang terkena dampak dari televisi digital yaitu khayalak atau pemirsa yang menggunakan antena analog atau tidak menggunakan televisi kabel, satelit, dan juga tidak dalam berlangganan telepon.

PENGARUH DIGITALISASI PADA SISTEM PENYIARAN TELEVISI DI INDONESIA

Mulainya perkembangan televisi digital di Indonesia tentu menambah nilai bangsa Indonesia di mata dunia, dengan adanya televisi digital Indonesia dapat dikatakan sebagai negara yang tidak pernah ketinggalan dengan teknologi-teknologi yang canggih. Bagi masa depan penyiaran Indonesia pun akan lebih efisien dan sangat efektif untuk memberikan berbagai macam acara, sehingga pemirsa dapat menikmati program-program penyiaran televisi dengan lebih jelas dan memuaskan. Dengan adanya digitalisasi sistem siaran televisi ini merupakan tantangan bagi bangsa Indonesia, fokusnya bagi penyiaran televisi di Indonesia, karena adanya keharusan untuk menyesuaikan pada teknologi tersebut.
Digital Indonesia ini diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono yang juga dihadiri oleh Ketua MPR, sejumlah Menteri, puluhan direksi BUMN maupun kalangan swasta, pada acara peringatan Hari Kebangkitan Bangsa.
Pengaruh digitalisasi pada bangsa Indonesia, adanya beberapa akulturasi :
1.Terjadinya migrasi dari era penyiaran analog menuju era penyiaran digital, yang memiliki konsekuensi tersedianya saluran siaran yang lebih banyak, akan membuka peluang lebih luas bagi para pelaku penyiaran dalam menjalankan fungsinya dan dapat memberikan peluang lebih banyak bagi masyarakat luas untuk terlibat dalam industri penyiaran ini.
2.Momentum penyiaran digital dapat membuka peluang yang lebih banyak bagi masyarakat dalam meningkatkan kemampuan ekonominya. Peluang usaha di bidang rumah produksi, pembuatan aplikasi-aplikasi audio, video dan multimedia, industri senetron, film, hiburan, komedi dan sejenisnya menjadi potensi baru untuk menghidupkan ekonomi masyarakat. Televisi di Indonesia telah menjadi alat penting baik untuk hiburan maupun untuk mendapatkan informasi. Baik televisi digital maupun analog dalam penyiarannya memiliki kesamaan yaitu memiliki dampak psikologis terhadap penontonnya. Dengan frekuensi menonton yang tinggi dan kualitas tontonan yang rendah akan berdampak buruk baik pada orang dewasa maupun pada pada anak – anak.
3.Dampak televisi bagi anak, bagi orang dewasa, TV merupakan salah satu media instan untuk mendapatkan informasi. Sedangkan bagi anak-anak, TV bisa jadi teman setianya di rumah selama ditinggal orang tuanya. Itulah sebabnya stasiun TV kemudian memasukkan acara anak-anak dalam program mereka. Penelitian di luar negeri mengaitkan TV dengan obesitas karena anak-anak tidak banyak melakukan aktivitas fisik selama menonton.
4.TV juga memberikan gambaran tentang kekerasan dan kehidupan seks yang tidak sesuai dengan daya nalar anak.
5.penelitian tentang TV mempengaruhi kognitif atau kecerdasan anak masih kecil.
anak yang terlalu dekat menonton TV dapat berdampak pada penglihatan dan pendengarannya.
6.Dampak yang lain adalah tidak adanya interaksi langsung terhadap sekitar karena terlalu asyik menonton TV sehingga anak menjadi anti sosial atau autis.
7.Pada anak usia 0-3 tahun, terlalu sering menonton TV dapat menimbulkan gangguan perkembangan bicara, menghambat kemampuan membaca-verbal maupun pemahaman, juga menghambat kemampuan anak dalam mengekspresikan pikiran melalui tulisan.
8.Tayangan TV tanpa pendampingan orangtua bisa meningkatkan agresivitas dan kekerasan pada anak usia 5-10 tahun. Selain itu anak juga tidak mampu membedakan antara realitas dan khayalan Dampak yang terjadi pada psikologi bisa saja diminimalkan, dengan cara memfilter dari acara yg ditontonnya. Dan peranan orang tua lah diperlukanErosi budaya lokal. Kehadiran global media ini menyebabkan terdesaknya budaya setempat. Dengan banjir film, video, lagu, musik dan buku, maka perlahan-lahan budaya lokal mengalami erosi. Otot ekonomi dari global media ini sedemikian besarnya sehingga penetrasinya bisa sampai ke pedalaman. Era telekomunikasi global sekarang semakin mempercepat perhatian terhadap budaya lokal ini terkurangi.
Pengaruh digitalisasi yang di cermati di atas lebih kepada pengaruh yang di tujukkan kepada anak-anak. Digital ini penyiarannya sangat tajam dan akurat, bisa dapat mengubah persepsi maupun perilaku seseorang apalagi anak yang masih di bawah umur. Oleh karena itu anak-anak tidak diperbolehkan berlama-lama dalam menonton siaran yang ada pada penyiaran televisi digital. Namun, dalam hal ini televisi digital membuat masa depan bangsa Indonesia semakin berkembang mengarah pada kemajuan teknologi yang siap menghadapi persaingan dunia. Kemajuan teknologi ini memberikan kesan yang menarik bagi pemirsanya, karena keunggulannya dari televisi analog.

DAMPAK SISTEM SIARAN DIGITAL TELEVISI DI INDONESIA

Dapat di perhatikan terlebih dahulu apa yang menjadi faktor dalam penyiaran televisi digital pada penyiaran di Indonesia.
Sejak awal 2006 Tim Nasional telah melakukan uji coba siaran dengan pemancar televisi digital yang berlokasi di TVRI. Standar TV digital yang diuji meliputi sistem DMB-T, DVB-T, dan DVB-IP. Ditjen Postel telah mengalokasikan kanal 27 (519,25 MHz) dan 34 (575,25 MHz) untuk keperluan uji coba ini. Tim gabungan BPPT dan ITS telah melakukan pengukuran daya sinyal terima di berbagai titik di sekitar pemancar DVB-T yang terpasang pada ketinggian sekitar 100 meter di menara TVRI Senayan.
Secara umum, sistem TV digital memberikan kualitas penerimaan gambar yang lebih baik, bebas dari echo, lebih tahan terhadap pelemahan daya dan gangguan derau (lihat gambar). Analisis dari hasil pengukuran menunjukkan bahwa dengan konfigurasi sistem transmisi yang digunakan saat itu serta dengan daya pancar efektif 400 watt, diprediksi hanya sekitar 60 persen wilayah yang terliput dengan kondisi quasi-error free (QEF) jika diasumsikan radius 4 kilometer.
Lebih rinci, penerima yang dapat melihat langsung ke pemancar tanpa halangan—biasa disebut line of sight (LOS)—memiliki kualitas cakupan yang sangat baik dengan peluang 95 persen untuk mencapai status QEF. Namun untuk kondisi terhalang, hanya lokasi pada jarak cukup dekat saja yang memiliki peluang serupa, sedangkan lokasi pada jarak menengah dan jauh, antara 2 kilometer sampai 5 kilometer dari pemancar, memiliki kualitas cakupan yang buruk dengan peluang sekitar 10 persen saja untuk mencapai QEF.
Sementara pada gedung bertingkat sampai jarak 5-6 kilometer, sekalipun masih dapat diperoleh kualitas penerimaan yang cukup baik pada lantai yang tinggi, seperti yang telah dicoba pada gedung BPPT. Sebagai catatan, status QEF tidaklah mutlak diperlukan untuk mendapatkan gambar dengan kualitas yang memadai untuk ditonton.
Namun tentunya kondisi terukur di atas masih dapat ditingkatkan dengan berbagai cara, di antaranya dengan mengubah parameter transmisi, seperti jenis modulasi, pengodean, ataupun daya pancar, atau menerapkan SFN. Sebagai contoh, diperkirakan proporsi wilayah cakupan dengan status QEF dapat meningkat sampai 90 persen jika daya pancar efektif dinaikkan sepuluh kali lipat.
Uji coba sederhana menyusur suatu jalur pengukuran sepanjang 100 meter mengindikasikan bahwa pesawat penerima yang bergerak di atas kendaraan dengan laju 40 kilometer per jam di area seputar Jakarta Pusat dapat mengalami pelebaran spektrum karena efek Doppler sampai sebesar 4 Hz. Pelebaran spektrum ini meningkat sampai 10 Hz jika kendaraan melaju dengan kecepatan 100 kilometer per jam, hal yang bisa terjadi pada jalan bebas hambatan.
Hasil pengukuran pada sejumlah titik juga menunjukkan kemungkinan munculnya lintasan jamak atau echo dengan beda waktu lebih dari 50 mikrodetik, yaitu jarak waktu terjauh datangnya sinyal duplikat yang masih bisa tertangani oleh sistem OFDM dengan konfigurasi yang digunakan saat ini. Walaupun masih belum konklusif karena keterbatasan sampel, temuan-temuan di atas menunjukkan perlu dipertimbangkannya kondisi lingkungan dan karakteristik perambatan gelombang radio. Studi lebih lanjut masih diperlukan sebelum implementasi siaran TV digital di Indonesia benar-benar dilakukan. Kehati-hatian ini adalah syarat mutlak agar implementasi siaran TV digital dapat memuaskan kepentingan semua komponen yang terlibat, termasuk konsumen, operator, penyedia konten, dan pemerintah selaku regulator.

Dampak Positif Televisi Digital Bagi Penyiaran Televisi Indonesia :
Banyak manfaat yang dapat diperoleh masyarakat dengan beralih ke penyiaran TV digital antara lain:
a.Kualitas gambar yang lebih halus dan tajam
b.Pengurangan terhadap efek noise kemudahan untuk recovery pada penerima dengan error correction code, serta
c.Mengurangi efek dopler jika menerima siaran tv dalam kondisi bergerak (misalnya di mobil, bus, maupun kereta api).
d.Selain itu sinyal digital dapat menampung program siaran dalam satu paket, dikarenakan pemakaian bandwidth pada tv digital tidak sebesar tv analog.

Dampak Negatif Bagi Penyiaran Televisi Di Indonesia
Disamping banyak hal yang bermanfaat, tentunya kendala yang akan dihadapi dalam migrasi ke siaran TV digital pun juga semakin banyak seperti:
1.Regulasi bidang penyiaran yang harus diperbaiki
2.Standardisasi yang harus segera ditentukan baik untuk perangkat dan teknologi yang akan digunakan
3.Industri pendukung yang harus segera disiapkan baik perangkat maupun kontennya. Jika kanal TV digital ini diberikan secara sembarangan kepada pendatang baru, selain penyelenggara TV siaran digital terrestrial harus membangun sendiri infrastruktur dari nol, maka kesempatan bagi penyelenggara TV analog eksisting seperti TVRI, 5 TV swasta eksisting dan 5 penyelenggara TV baru untuk berubah menjadi TV digital dikemudian hari akan tertutup karena kanal frekuensinya sudah habis.
Dampak yang lain pada teknologi ini adalah sinyal digital ini dapat menampung program atau siaran dalam satu kemasan, karena sifat sinyal digital yang less bandwith atau irit pemakaian bandwith. Selain itu, dalam pengoperasiannya, TV digital juga lebih sedikit memakan listrik ketimbang TV analog. Dengan gambar yang halus dan tajam, suara yang jernih, serta ketahanannnya terhadap gerakan, TV digital akan membuat orang semakin nyaman menonton televisi.

Manfaat Penyiaran TV Digital Bagi Penyiaran Televisi di Indonesia
Pemirsa juga dapat memilih sendiri kapan akan menonton, remote tidak lagi untuk memilih saluran tapi juga untuk melihat simpanan program, (siaran interaktif). Televisi yang menjadi siaran interaktif akan lebih memudahkan pemirsanya untuk mencari-cari program yang dia sukai. Tidak ada lagi prime-time karena saat itu pemirsa dapat mencari program lain yang dibutuhkan.
Penerimaan mobile, efisiensi kanal frekuensi, dan potensi jasa tambahan seperti TV-Interaktif dan layanan data-casting.
Aplikasi teknologi siaran digital menawarkan integrasi dengan layanan multimedia lainnya serta integrasi dengan layanan interaktif seperti Video on Demand (VoD), Pay Per View (PPV), bahkan layanan komunikasi dua arah seperti teleconference.

Kualitas Penyiaran TV Digital Bagi Penyiaran Televisi di Indonesia
Kualitas gambar dan warna yang dihasilkan jauh lebih bagus daripada televisi analog. Desain dan implementasi sistem siaran TV digital terutama ditujukan pada peningkatan kualitas gambar. Pada satu sisi, teknologi TV digital memungkinkan pengiriman gambar dengan akurasi dan resolusi sangat tinggi, tetapi pada sisi lain memerlukan tersedianya kanal dengan laju sangat tinggi, mencapai belasan Mbps. Di sisi lain, sistem TV digital juga diharapkan mampu menghasilkan penerimaan gambar yang jernih, stabil, dan tanpa efek bayangan atau gambar ganda, walaupun pesawat penerima berada dalam keadaan bergerak dengan kecepatan tinggi.

Bagaimana agar bisa menangkap dan mengikuti perkembangan dalam penyiaran televisi dalam menggunakan teknologi digitalisasi ( Televisi Digital ) :
peningkatan dalam kualitas televisi pemirsa bertujuan untuk menangkap siaran dari DTV yaitu:
a.Menyediakan Kotak Konverter DTV
b.Membeli TV yang menyediakan fasilitas DTV seperti ATSC.
c.Menggunakan TV Kabel.

Dari beberapa pokok bahasan dan penjelasan di atas bahwa teknologi digital secara khusus televisi digital, teknologi inimempunyai keunikan, keunggulan dan kekhasannya sendiri. Teknologi ini memiliki perhatian yang besar bagi masyarakat dunia secara khusus Indonesia yang sudah mulai menggunakan teknologi ini. Karena teknologi ini mempunyai manfaat dan mempermudah pemirsa untuk menikmati siaran televisi. Selain itu, teknologi ini mencakup segala hal baik dari segi frekuensi untuk menangkap gambar atau siaran, kualitas yang tidak kalah canggihnya, manfaat maupun kelebihannya yang semuanya suadah di jelaskan sebelumnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar